5 HAL INI DILARANG OLEH ORBA KEPADA RAKYAT INDONESIA

FUN FACT- Pada masa pemerintahan orba , pemerintah melarang 5 hal berikut:

1.Rambut gondrong

Kaum hippies, menjadi tren fashion yang digandrungi remaja pada era 60-an, melihat tren tersebut pemerintah merasa budaya Indonesia terancam, akhirnya diadakan razia rambut gondrong kepada remaja Indonesia. Bahkan pada masa itu samapai didirikan badan yang menangani kasus tersebut  "Bakoperagon" alias Badan Koordinasi Pemberantasan Rambut Gondrong.

kultur hippies

2. Kegiatan kampus dibatasi

1978 Pemerintah Indonesia membuat kebijakan normalisasi kehidupan  kampus/Badan koordinasi kemahasiswaan. Gerakan tersebut kemudian dikenal dengan nama NKK/BKK.

Tujuan diberdirikanya organisasi tersebut adalah membatasi kegiatan kegiatan yang bersifat akademis semata. Mereka dilarang melakukan organisasi yang berhubungan dengan politik karena dikhawatirkan berpotensi menumbangkan pemerintahan yang ada. Rektorat juga diberi kewenangan atas kegiatan yang boleh dan tidak boleh dalam kampus.

3. Dilarang bertato

Sekitar tahun 1981 hingga 1985 dilakukan operasi yang secara brutal menjaring preman dan anak anak liar. Mereka tidak segan menembak siapa saja yang berkeliaran di jalan terutama mereka yang bertato. Mayat korban akan dibiarkan begitu saja hingga busuk. Ini merupakan langkah pemerintah orba untuk memberikan efek jera, kayak gak berperikemanusiaan ya.

4. Dilarang kritis terhadap pemerintah

Di masa orba mengkritik pemerintah bisa dijebloskan ke penjara, bahkan lewat lagu sekalipun. Sudah banyak kejadian aktivis yang mengkritik pemerintah orba dilenyapkan keberadaanya oleh pemrintah Soeharto, salah satunya adalah aktivis Widji Tukul yang tidak diketahui keberadaanya hingga sekarang.

5. Beberapa buku dan majalah haram dibaca

Pramoedya Ananta adalah seorang sastrawan ternama, sekaligus menjadi satu-satunya sastrawan yang dimiliki Indinesia pada saat itu . Pramoedya Ananta sempat merasakan hawa penjara oleh pemerintah orba karena karya-karyanya dianggap membahayakan pemerintah. Padahal karyanya berisi tentang sejarah kelam bangsa ini.

Sedikitnya sekitar 2000 judul buku dan majalah selama rezim orde baru dilarang edaranya oleh pemerintah . Karya pram "Tralogi Buru" yang berisi krtitikan membangun terhadap pemerintahan di bakar secara masal.

Untungnya di jaman ini kita diberikan kebebasan terhadap suara, bayangkan saja kalau hal hal tersebut masih ada sampai sekarang mungkin pemerintahan kita tidak akan bersih dari KKN , korupsi masal dan lain lain.

Subscribe to receive free email updates: